Assalamu’alaykum, Bismillah…
Saat kita menyadari bahwa sahabat tidak selalu indah, maka semua akan kembali ke titik awal yang dimulai dengan buruknya prasangka. Tak peduli seberapa lama mereka bersama, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari ataupun setiap waktu. Namun tatkala perubahan menjadikan ego mereka liar seiring waktu.. Kita akan merasa bahwa mereka tidak seharusnya ada..
Aku mungkin bukan seorang sahabat yang baik, bukan teman yang sempurna. Namun bukankah seorang sahabat akan menghargai apa yang akan kulakukan dan selalu mendukungku dalam setiap langkah yang kan kulalui dengan gembira?
Bukannya malah memaksaku mengikuti keinginan mereka yang sulit kutolakā¦
Apakah sahabat yang sebenarnya sahabat akan memaksaku menemui mereka saat aku benar-benar lelah dan hendak beristirahat? Yang kalau sudah kujelaskan bagaimana sulitnya kehidupanku sekarang namun mereka malah mencaciku dan menuduhku tak setia?? Ataukah aku harus memaksa kakiku melangkah dan ikut tertawa bersama mereka sementara pikiranku terbang entah kemana..????
Sekarang aku bertanya..
Apakah persahabatan hanya melihat pada perasaan satu pihak saja? Dan apakah kau sudah menjadi sahabatku yang sebenarnya sementara aku sudah selalu berusaha memenuhi keinginanmu, dalam terang aku menyapamu, dalam gelap aku mendoakanmu..??
Apakah kau merasa kau sahabat yang sebenarnya sementara hanya aku yang disuruh mengerti dirimu namun kau tidak pernah dapat memahami kehidupanku..?
Aku tak bisa berubah untuk menjauhimu, tapi kumohon untuk kau lebih mengertiku duhai sahabat……..^^