Monthly Archives: September 2011

Ungkapan sederhana saja..

Assalamu’alaykum, Bismillah…

 

Saat kita menyadari bahwa sahabat tidak selalu indah, maka semua akan kembali ke titik awal yang dimulai dengan buruknya prasangka. Tak peduli seberapa lama mereka bersama, setiap bulan, setiap minggu, setiap hari ataupun setiap waktu. Namun tatkala perubahan menjadikan ego mereka liar seiring waktu.. Kita akan merasa bahwa mereka tidak seharusnya ada..

Aku mungkin bukan seorang sahabat yang baik, bukan teman yang sempurna. Namun bukankah seorang sahabat akan menghargai apa yang akan kulakukan dan selalu mendukungku dalam setiap langkah yang kan kulalui dengan gembira?

Bukannya malah memaksaku mengikuti keinginan mereka yang sulit kutolakā€¦

Apakah sahabat yang sebenarnya sahabat akan memaksaku menemui mereka saat aku benar-benar lelah dan hendak beristirahat? Yang kalau sudah kujelaskan bagaimana sulitnya kehidupanku sekarang namun mereka malah mencaciku dan menuduhku tak setia?? Ataukah aku harus memaksa kakiku melangkah dan ikut tertawa bersama mereka sementara pikiranku terbang entah kemana..????

Sekarang aku bertanya..
Apakah persahabatan hanya melihat pada perasaan satu pihak saja? Dan apakah kau sudah menjadi sahabatku yang sebenarnya sementara aku sudah selalu berusaha memenuhi keinginanmu, dalam terang aku menyapamu, dalam gelap aku mendoakanmu..??

Apakah kau merasa kau sahabat yang sebenarnya sementara hanya aku yang disuruh mengerti dirimu namun kau tidak pernah dapat memahami kehidupanku..?

Aku tak bisa berubah untuk menjauhimu, tapi kumohon untuk kau lebih mengertiku duhai sahabat……..^^

Hanya sebuah dialog singkat..

Assalamu’alaykum..

Antum sibuk? Bolehkah meminta waktunya sebentar?? Itulah sepatah kalimat yang mengawali dialog ini..

A: Sebegitu memabukankah CINTA itu, hingga orang yang sedang dimabuk kepayang hanya memikirkan hal tersebut? Dikala cinta dirasa sangat pahit seperti racun, mereka dengan mudah merasa kecewa, putus asa, bahkan tidak ada semangat dalam dirinya. Bukankah cinta itu memberi tanpa meminta kembali?

B: Wa’alaykumussalam. Kalau menurut ana sih engga seperti itu. Mungkin cinta memang memabukan, tapi cinta itu tidak pernah membuat orang yang terlibat merasa kecewa. Kalaupun terjadi, itu karena cinta semu. Cinta sejati tidak akan membuat pelakunya kecewa, seperti cinta kepada ALLAH.. Ana ada sedikit gambaran tentang cinta semu dan cinta haqiqi. Cinta semu tak ubahnya sebuah fatamorgana di padang tandus, engkau dapat melihatnya, tetapi ketika kau kejar, ia akan menghilang. Cinta semu tak ubahnya air di laut samudera yang luas, engkau merasa bahagia akan air yang melimpah, tetapi ketika engkau meminumnya hanya dahaga yang kau dapat.. Namun, tidak dengan cinta haqiqi, cinta haqiqi tak ubahnya sebuah bintang di angkasa luas. Meski jauh dari pandangan, ia pasti adanya. Cinta haqiqi tak ubahnya seperti air tawar di dalam gelas, meski tak sebanyak air di samudera, ia mampu menghilangkan dahaga seluas samudera..

A: Namun, mengapa tidak sedikit dari kita hanya diperbudak oleh cinta, bukankah masih banyak hal yang lebih penting dari itu semua? Apakah mereka tidak bisa hidup tanpa cinta?

B: Karena dunia ini hanya permainan.. Ada yang mengetahui tentang tujuan hidup sebenarnya, ada juga yang tidak mengetahui. Itulah kenapa da’wah sebagai keharusan, terutama bagi yang sudah mengetahui untuk memberutahu yang belum tahu..

Tidak perlu takut akan ketidakpastiaan ini, karena semua akan indah pada saatnya..

 

Semoga memberikan manfaat dari dialog tersebut ^^