Monthly Archives: Januari 2014

Bersamanya; H-u-j-a-n

Aku hanya ingin memeluk diriku, kali ini saja. Bersama hujan di bulan Januari yang getaran dinginnya menusuk hingga ke tulang.

Aku hanya ingin menghempaskan diri, sejenak saja. Bersama hujan di bulan Januari yang selalu setia menyajikan irama khasnya dengan harmonisasi yang menawan.

Aku hanya ingin memeluk luka-luka yang terlalu dini ini, tidak lama kok. Bersama hujan di bulan Januari yang mampu merilekskan, menyejukkan.

Sudah, tidak lebih.

 

-Pukul dua tiga (titik dua) dua enam-

~

Mulut kita sama-sama ingin berucap, tapi kita memilih diam. Kita memilih untuk menjalani semua ini, seakan-akan ini semua baik-baik saja. Tidak ada yang salah dengan kita, kecuali ego.

Entah sampai kapan kita akan menjalani semua kebohongan ini… Sampai menemukan bosan? Atau sampai ada salah satu dari kita mendapatkan kebahagiaan bukan dari kita?

Entahlah…

Karena dengan memilih diam, kita sudah memilih untuk membunuh hubungan ini secara perlahan.

#62

Ada suatu saat kita tidak dapat memilih yang terbaik.

Ada suatu saat di mana kita berbuat kesalahan, dan hidup dalam kenangan penuh penyesalan.

Tapi saat ini, aku hanya ingin mengikuti kata hati-ke mana pun ia membawaku.

 

-Remember When-

Let; Biarkan

Tidak selamanya harus dipertegas dengan kata-kata.

 

Biarkan teriknya sang fajar membawa rasa ini dalam tajamnya hamburan-hamburan panas pada semesta.

Biarkan indahnya senja menyisipkan ruang untuk sebongkah rasa ini pada langit jingga hingga kelak terbawa pada gelapnya malam.

Biarkan hembusan semilir angin yang merengkuh semua rasa ini untuk kau ajak berkelana.

Biarkan hujan yang menghampiri rasa ini untuk kau bujuk berada dalam aliran syahdumu.

Hari Ini

Hujan… Selalu saja teristimewa disaat menghampiri.
Aku suka keromantisannya…

Dari Lupa hingga Yang Tersisa

Waktu itu aku memang telah lupa seperti apa rasanya dihempaskan, tetapi kini aku berusaha mengais sisa-sisa semangatku untuk sekadar terlihat tangguh.

-Pukul dua tiga lima tiga-